Minggu, 03 April 2011

AKAR BUDAYA DAN TEOLOGIS KEUANGAN ISLAM DAN RESISTENSI DI NEGARA NON MUSLIM

Akar budaya keuangan Islam:
Budaya Keuangan Islam berpijak kesejahteraan sosial, persamaan, persaudaraan, kebebasan bekerja untuk mengumpulkan uang, Distribusi pendapatan yang adil. Konsep kesejahteraan sosial menitikberatkan pada bidang ekonomi dan bersifat sebagai bantuan sosial dan kemanusiaan. Karena itu konsep ini meletakkan dasar pemerataan dari segala sesuatu yang telah dikaruniakan kepada hambaNya. Pemerataan tidak memandang bagaimana dan siapa orangnya, tapi memusatkan perhatiannya pada suatu hak mutlak, bahwa segala sesuatu yang telah diberikanNya kepada para hambaNya itu semata-mata hak dan milik Allah. Karena itu bagaimanapun dan siapapun orangnya, dia berhak untuk menikmati semua pemberian Allah tadi. Dan bagi mereka yang tidak sempat menikmatinya, maka hak ini "dilekatkan" pada mereka yang berkecukupan/mampu sebagai suatu kewajiban, agar mereka itu menyalurkannya kepada mereka yang berhak untuk menerima dan menikmati segala pemberianNya. Disinilah pokok pangkalnya mengapa prinsip kesejahteraan ini menjadi salah satu wujud persamaan, manusia sebagai ciptaanNya mempunyai hak yang sama, sedang dalam arti nilai kemuliaan mereka itu tidak sama. Di dalam mengejawantahkan konsep kesejahteraan sosial ini, Islam sarat dengan ajaran-ajaran luhurnya yang tidak mengenal ras, kulit, bangsa dan agama. Namun lebih menitikberatkan pada prinsip tolong menolong, perikemanusiaan, keadilan dan sebagainya yang harus ditegakkan sebagai pilar kehidupan mereka yang miskin, yatim-piatu, peminta-minta, gelandangan, hamba sahaya, dan sebagainya. Untuk itu para ulama memaknai kesejateraan sosial dengan dasar diantaranya (1) Kepentingan yang lebih besar dari masyarakat harus lebih diutamakan daripada kepentingan individu; (2) Menghindarkan kerugian menjadi tujuan utama syari’ah.
Dari aspek kebebasan individu, dan mengutamakan persaudraan Islam lebih dari yg lain sama sekali tidak mempengaruhi ikatan darah biarpun dgn kerabat non-Muslim. Nabi SAW menekankan pentingnya membangun persaudaraan Islam dalam batasan-batasan praktis dalam bentuk saling peduli dan tolong menolong.dalam batas-batas etika Islam, hanya dianggap sah selama tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat yang lebih besar, atau selama individu yang bersangkutan tidak melanggar hak-hak orang lain. slam bertujuan membentuk suatu tertib sosial dimana semua orang diikat dengan tali persaudaraan dan kasih sayang, seperti anggota-anggota satu keluarga yang diciptakan oleh Allah swt dari sepasang manusia. Persaudaraan ini adalah universal. tidak dibatasi oleh batas-batas geografis maupun demografis, tetapi meliputi seluruh umat manusia, bukan hanya satu kelompok keluarga, suku atau ras. Konsekuensi yang wajar dari konsep persaudaraan universal ini adalah kerjasama dan tolong menolong, khususnya diantara sesama kaum Muslimin, yang disamping dipersatukan satu sama lain oleh asal usul yang sama, juga lebih khusus lagi dipersatukan oleh ikatan persamaan ideologi, yang disifatkan Al-Qur’an sebagai “saudara-saudara seiman”, “yang saling berkasih sayang diantara mereka” .


Akar Teologis Keuangan Islam

1. Dalam ajaran Islam prinsip Tauhid merupakan hal yang paling asasi dan esensial. Ia tidak boleh sampai terlepas dalam jiwa keyakinan setiap insan muslim yang mengaku, bahwa Tidak ada Tuhan yang patut disembah, kecuali Allah semata dan Muhammad itu utusanNya. Prinsip Tauhid ini secara definitif telah dijabarkan oleh Allah dalam firmanNya: "Katakanlah, Dialah Allah, Tuhan Yang Maha Tunggal; Allah-lah tempat sekalian makhluk bergantung; Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan, tidak ada siapapun yang sebanding denganNya. (Al-Ikhlas 1-4). Prinsip ini menuntut setiap muslim senantiasa sadar, bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini semata-mata hasil dari ciptaanNya. Kita semua adalah makhluknya yang serba lemah dengan segala sifat keterbatasannya. Dan semua ciptaanNya itu tidaklah sia-sia. Semuanya diperuntukkan demi kebahagiaan, kemakmuran dan kesejahteraan semua makhlukNya. Hanya manusialah makhluk yang diciptakanNya secara lebih paripurna dibanding yang lainnya. (At-Tin : 4). Konsep kesejahteraan sosial menitikberatkan pada bidang ekonomi dan bersifat sebagai bantuan sosial dan kemanusiaan. Karena itu konsep ini meletakkan dasar pemerataan dari segala sesuatu yang telah dikaruniakanNya kepada hambaNya. Seacara umum dijelaskan bahwa Islam tidak bertujuan merampas hak-hak pemeluknya untuk menikmati rejeki yang baik yang disediakan Allah untuknya. Karena menurut pandangan Islam kebajikan bukanlah terletak pada penolakan terhadap rejeki duniawi pemberian Tuhan, tetapi dengan cara menikmatinya menurut aturan “hidup yang saleh” dan dilakukan dalam rangka mewujudkan “kesalehan sosial”. Pertama, hemat dan sederhana. yang diorientasikan dengan menabung. Tabungan dalam Islam jelas merupakan sebuah konsekwensi atau respon dari prinsip ekonomi Islam dan nilai moral Islam, yang menyebutkan bahwa manusia haruslah hidup hemat dan tidak bermewah-mewah serta mereka (diri sendiri dan keturunannya) dianjurkan ada dalam kondisi yang tidak fakir. Jadi dapat dikatakan bahwa motifasi utama orang menabung disini adalah nilai moral hidup sederhana dan keutamaan tidak fakir. Kedua, Budaya malu dan memupuk harga diri. Kedua nilai tersebut memperlihatkan konsep Islam atas upaya kerja dan berusaha. Karena itu diolahkah gerakan entrepreneurship melalui mekanisme Profit And Loss Sharing, seperti mudarabah dan musyarakah, serta memberikan pinjaman bebas bunga (al-qard al-hasan), khususnya kepada masyarakat kecil.
Disamping tujuan diatas yang setidaknya dapat memberikan gambaran bagi umat untuk mendiskusikannya, karena empat tujuan diatas belumlah mencakup seluruh tujuan ekonomi Islam. Salah satu yang paling menarik dan perlu diketahui dalam ekonomi Islam adalah Prinsip keseimbangan yang sangat indah , hal ini dapat kita lihat pada asas yang pertama : Islam melarang pemborosan dan dalam waktu yang sama melarang kebakhilan (QS: 25:67); kedua: Islam memerintahkan yang kaya tidak melupakan yang miskin (QS: 17:26 ; 6:141; 51:19 ; 9:60) dan dalam waktu yang sama melarang yang miskin untuk mempertahankan (status quo) kemiskinan mereka, Islam memerintahkan untuk berusaha melepaskan diri dari kemiskinannya; ketiga : Islam tidak melarang manusia untuk mencari keuntungan semaksimal mungkin dan dalam waktu yang sama memerintahkan pula agar hartanya berfungsi sosial. Dengan komitmen Islam yang khas dan mendalam terhadap persaudaraan umat manusia dan keadilan ekonomi sosial, maka ketidak-adilan dalam hal pendapatan dan kekayaan tentu saja bertentangan dengan semangat Islam. Ketidak-adilan seperti itu hanya akan merusak rasa persaudaraan yang hendak diciptakan Islam. Disamping itu, karena seluruh sumber daya, menurut Qur’an adalah “amanat Allah kepada seluruh umat manusia”, maka tak dibenarkan sama sekali apabila sumberdaya-sumberdaya tersebut dikuasai oleh sekelompok kecil manusia saja (monopoli). Jadi, Islam menekankan distribusi pendapatan dan kekayaan yang adil, hingga setiap individu memperoleh jaminan serta tingkat hidup yang manusiawi dan terhormat, sesuai dengan harkat manusia yang inheren dalam ajaran-ajaran Islam, yaitu sebagai khalifah (wakil) Allah di muka bumi.
Akar teologis dalam redistribusi kemakmuran dalam keuangan Islam: ajaran-ajaran Islam mencakup pemberian bantuan bagi kaum penganggur dan pencari pekerjaan supaya mereka memperoleh pekerjaan yang baik, dan pemberian upah yang adil bagi mereka yang bekerja.Kedua, Islam menekankan pembayaran zakat untuk redistribusi pendapatan dari kelompok kaya kepada kelompok miskin, yang -karena ketidakmampuan atau rintangan-rintangan pribadi (kondisi-kondisi fisik atau mental yang bersifat eksternal, misalnya ketiadaan kesempatan kerja)- tidak mampu mencapai tingkat hidup yang terhormat dengan usaha sendiri. Hal ini dimaksudkan agar “kekayaan tidak hanya beredar di kalangan orang-orang kaya diantaramu saja”. Ketiga, konsep keadilan Islam dalam distribusi pendapatan dan kekayaan dan konsepsinya tentang keadilan ekonomi ini tidaklah berarti menuntut bahwa semua orang harus menerima upah yang sama, tanpa memandang kontribusinya kepada masyarakat. Islam mentolerir ketidak-samaan pendapatan sampai tingkat tertentu, karena setiap orang tidaklah sama sifat, kemampuan, dan pelayanannya kepada masyarakat. Karena itu, keadilan distributif dalam masyarakat Islam, setelah memberi jaminan tingkat hidup yang manusiawi kepada seluruh warganya melalui pelembagaan zakat, mengijinkan perbedaan pendapatan yang sesuai dengan perbedaan nilai kontribusi atau pelayanan yang diberikan, masing-masing orang menerima pendapatan yang sepadan dengan nilai sosial dari pelayanan yang diberikannya kepada masyarakat.
Disamping tujuan diatas yang setidaknya dapat memberikan gambaran bagi umat untuk mendiskusikannya, karena empat tujuan diatas belumlah mencakup seluruh tujuan ekonomi Islam. Salah satu yang paling menarik dan perlu diketahui dalam ekonomi Islam adalah Prinsip keseimbangan yang sangat indah , hal ini dapat kita lihat pada asas yang pertama : Islam melarang pemborosan dan dalam waktu yang sama melarang kebakhilan; kedua: Islam memerintahkan yang kaya tidak melupakan yang miskin dan dalam waktu yang sama melarang yang miskin untuk mempertahankan (status quo) kemiskinan mereka, Islam memerintahkan untuk berusaha melepaskan diri dari kemiskinannya; ketiga : Islam tidak melarang manusia untuk mencari keuntungan semaksimal mungkin dan dalam waktu yang sama memerintahkan pula agar hartanya berfungsi sosial.
Selanjutnya, peran utama dari sistem keuangan adalah untuk menciptakan insentif untuk alokasi yang efisien atas keuangan dan sumber daya nyata untuk tujuan kompetisi dan tujuan menembus ruang dan waktu. Sistem keuangan yang berfungsi dengan baik, menaikkan investasi dengan mengidentifiasi dan mendanai kesempatan usaha yang baik, memobilisasi tabungan, memantau kinerja manajer, memberikan kesempatan atas perdagangan, mencegah dan mendiversifikasi resiko, dan memfasilitasi pertukaran barang dan jasa. Fungsi-fungsi ini menentukan pada alokasi sumber daya yang efisien, akumulasi modal fisik dan manusia yang cepat, dan kemajuan teknologi yang lebih cepat, yang akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi, sehingga kesejahteraan ekonomi dengan kesempatan kerja penuh (full employment) dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, keadilan sosioekonomi dan distribusi pendapatan serta kekayaan yang wajar, stabilitas nilai uang, dan mobilisasi serta investasi tabungan untuk pembangunan ekonomi yang mampu memberikan jaminan keuntungan (bagi hasil) kepada semua pihak yang terlibat. Sehingga dari fungsi tersebut dapat disimpulkan, bahwa menurut perspektif Islam, tujuan perbankan dan keuangan Islam adalah : (1) penghapusan bunga dari semua transaksi keuangan dan pembaharuan semua aktivitas keuangan dan perbankan agar sesuai dengan prinsip Islam; (2) pencapaian distribusi pendapatan dan kekayaan yang wajar, dan; (3) promosi pembangunan ekonomi.
Secara umum, Negara-negara non muslim terbagi dua dalam memberikan penilaian akar budaya dan teologis dalam konsep keuangan Islam tersebut, Pertama, tetap tidak percaya, disebabkan Islamphobia dan dianggap “teror pembiayaan”. The Center for Security Policy menerbitkan sebuah laporan berjudul “Syariah: Ancaman bagi Amerika”, mengatakan bahwa praktik-praktik mempromosikan syariah adalah “tidak sesuai dengan konstitusi” dan harus dilarang, hingga menyerukan hukum federal untuk memastikan bahwa Syariah – termasuk di dalamnya pembiayaan syariah – tidak diakui oleh pengadilan AS. Sehingga di negara-negara non muslim syari’ah sebagai sistem keuangan alternatif belum diaplikasikan.
Kedua, menerima sambil terus mengkaji sebagai sisstem keuangan alternatif. Hal tersebut terwujud dengan adanya kesadaran bahwa eksploitasi kapitalis terlalu bebas yang menghancurkan sendi-sendi ekonomi global. Tak kurang IMF juga telah melakukan kajian¬kajian atas praktek perbankan Islam scbagai alternatif sistem keuangan internasional yang memberikan peluang upaya penyempurnaan sistem keuangan internasional yang belakangan dirasakan banyak sekali mengalami goncangan dan ketidakstabilan yang menyebabkan krisis dan keterpurukan ekonomi akibat lebih dominannya sektor finansial dibanding sektor riil dalam hubungan perekonomian dunia. Indikator penerimaan dapat dilihat di London Bank Islam Inggris — menurut angka pemerintah — kini memiliki nilai aset tertinggi pada angka di lebih dari 8 miliar pound (13 miliar dolar AS), mengalahkan aset bank-bank syariah di negara-negara mayoritas penduduknya Muslim.

MENGAPA HARUS MINDER

Ada orang yang kecil, pendek, hitam, jerawatan…..tidak berani tampil karena takut kalah

Ada orang yang cantik, putih, seksi……………….......berani tampil karena merasa pasti menang

Ada orang yang berpendidikan, berpenampilan biasa, sederhana….takut tampil, ndak pe de

Ada orang yang berpendidikan, berpenampilan menarik, kaya….....berani tampil merasa bisa

So, siapa pemenangnya…?



Mitra ku….

Aku ingin bercerita tentang seekor kelinci. Suatu hari dia menantang seekor rubah didepan srigala, beruang dan makhluk besar lainnya untuk berkelahi dalam satu lobang, sang rubah tertantang karena merasa dirinya lebih kuat dan hebat “masa harus kalah dengan kelinci yang lemah dan kecil itu”. Mereka berdua masuk kedalam lobang, tidak lama sang kelinci keluar dan membawa paha rubah sambil menikmatinya.

Srigala heran, ia kemudian ikut tertantang dan kemudian masuk kedalam lobang tersebut berdua dengan kelinci. Tidak lama kemudian sang kelinci keluar dan membawa paha srigala.

“ayo, siapa yang mau menantang lagi, silahkan hari ini satu orang lagi, dan mari masuk kedalam lobang itu berkelahi dengan ku”, merasa terhina beruangpun tertantang dan masuk kedalam lobang itu. Tidak lama kemudian keluar kelinci membawa kuku beruang dengan tenang…”oke cukup sampai disini, kalau ada yang berani menantang silahkan datang besok lagi..”dengan heran penghuni rimba yang kuat dan perkasa itu merasa tertantang dan akan kembali besok hari…

Setelah sepi, si kelinci berteriak di lobang,”gimana, cukup dulukan..”, serentank yang didalam menjawab,” cukup…”sambil keluar 2 ekor harimau kekenyangan, “well kerjasama kita hari ini menghaslkan dan kita tidak perlu capek mengejar mangsa kemana-mana” kata seekor harimau senyum kepada kelinci….

Mitra ku......

Cerita ini sebenarnya hanya sebuah simbol saja bahwa, PEMENANG ADALAH ORANG YANG SELALU BERPIKIR MENGENAI KERJASAMA; DAN THE LOOSER SELALU BERPIKIR BAGAIMANA MENJADI TOKOH YANG PALING BERJAYA DENGAN KEMAMPUAN DAN KEHEBATANNYA SENDIRI



Selamat berjuang sahabat …..bangunlah kerjasama yang baik, yang saling menguntungkan dalam kerangka kebersamaan dan kekeluargaan, yakinlah aura keberhasilan menanti anda…

BISAKAH KITA MENYENANGKAN SEMUA ORANG

kemarin aku mendengar percakapan dua mahasiswa yang membangun topik, "gimana semua orang bisa senang ama kita?" dialog yang dibangun mereka berdua realistis, dengan joke gaya mahasiswa. aku sih berusaha menampilkan performa yang santun, misalnya, rambut gondrong yang saban hari menemaniku belajar saat pergi dikuncir biar terihat elehan. yang satu bilang,"kalau aku buat banyak senyum dan selalu berupaya membagi apapun yang bisa kuberikan buat mereka. si mbok penjual warteg tempat mereka duduk, "kalau mbok mah, mereka keluar dari warteg dengan kenyang dan mengucapkan terima kasih atas makan yang disediakan, yaa, itu buat orang senang", tak lama seorang perempuan nyeletuk sambil makan bakwan,"kalau aku gimana orang yang deket dengan aku bisa kulayani dengan baik dan penuh kasih sayang....well aku tersenyum simpul, begitu banyaknya langkah buat nyenangi semua orang. aku jadi ingat kisah keledai dan 2 orang (bapak dan anak).



emmm....kisah 2 beranak yang membawa keledai ke pasar dan ingin dijual, di awal perjalanan seseorang coment,"itu anak sama bapak kok dungu yaa, masa keledai ndak dinaiki, mubazir? (mendengar itu, sang anak dinaikkan ke keledai dan mereka berjalan), tikungan kedua, seorang nyeletuk,"Dasar anak durhaka, masa si anak diatas keledai, dan si bapak di bawah! (mendengar itu, sang anak turun dan ayahnya yang naik, kemudian berjalan...). tikungan ketiga, si perempuan belia berteriak,"kenapa tidak naik berdua aja ke keledai, tokh keledainya juga kuat (mereka kemudian naik berdua, dan kemudian berjalan lagi). tak lama ada teriakan sekelompok pengembala,"dasar orang ndak berperikemanusian, masa keledai mengangkut dua orang. (sang bapak dan anak turun, lalu mereka menggotong keledai itu)...selang berapa lama kemudian, orang-orang terpingkal-pingkal ketawa sampai ada yang keluar air mata, sambil berteriak "Lihatlah ada orang memanggul keledai".....



Well secuil cerita sederhana, tapi tahukah makna didalamnya, JIKA KITA BERUSAHA MENYENANGKAN SEMUA ORANG, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN, KITA BAHKAN TIDAK DAPAT MENYENANGKAN SIAPAPUN....

Artinya, kenapa kita tidak membangun untuk menyenangkan orang lain dari sifat, aktifitas dan pekerjaan yang kita miliki dalam lingkup kita masing-masing?

jadilah mahasiswa yang mau duduk bersama mendengar keluh kesah mereka putus sekolah, tokh predikat mahasiswamu bakal ndak hilang dengan menyenangkan orang seperti itu

Jadilah dosen yang mau mendengar pandangan dan kajian mahasiswanya dengan seksama, tokh, predikat "kedosenan" tidak bakal hilang dengan mendengar pandangan dan kritik membangun mereka.

Jadilah sopir, tukang ojek, penjual pulsa, rental komputer dan seabrek pekerjaan lain yang mendengar keluhan, kisah pelanggannya dengan sikap santun dan tidak membangun prilaku "menjadi pahlawan kesiangan", merespon arif semua yang disampaikan....so, dengan begitu kita sudah berusaha menyenangkan orang lain dari sisi kita. karena dari situ bisikan dari mulut kemulut akan muncul,"betapa menyenangkan anda sebenarnya"



selamat berjuang mitra FBku.....

Rabu, 23 Maret 2011

TUGAS MAHASISWA MATA KULIAH: FIQH MUAMALAH PERBANDINGAN DAN FIQH MUAMALAH II

BASIC SHARI’AH PRINCIPLES FOR ISLAMIC FINANCIAL
PRODUCTS AND SERVICES


The underlying fundamentals of Islamic financial transactions form the basis of the difference between conventional and Islamic financial instruments. Modern Islamic finance began with the emergence of Islamic banking, where products and services are not based on Riba (interest). As the industry grew, many other financial products in the insurance and capital market sectors were adapted to incorporate Sharicah compliant aspects. Product innovation has been significant in the Islamic financial services industry over the last decade, resulting in a wide array of Islamic instruments being introduced in the market. Sharicah compliance rules have been developed for equity, debt and securitization products are many in the process of being extended to structured products and examined for derivatives as well. Rules to determine Islamic compliant operations have also been developed for the banking, broking, investment management and advisory services.
In fact we can say that the Islamic financial market runs parallel to the conventional financial market and provides investors with an alternative investment philosophy that is rapidly gaining acceptance. The fact that the Islamic financial market does not prohibit participation from non-Muslims creates unlimited upside to the depth and breadth of this market offer today, clearly an authoritative body is required to define and provide guidance on what is and is not permissible under Islamic law. It is imperative that this body must possess adequate infrastructure to enable the system to operate and function efficiently and effectively. Towards this end, the Islamic Capital Market Unit within the Securities Commission's Market Policy and Development Division has to be mandated to research and develop products and activities pertaining to the Islamic financial markets globally.
The general criteria in evaluating the status of Shari cah-approved securities are that the companies are not involved in the following core activities:
• Financial services based on Riba (interest)
• Gambling
• Manufacture or sale of non-halal products or related products
• Conventional insurance
• Entertainment activities those are non-permissible according to Shari cah
• Manufacture or sale of tobacco-based products or related products
• Stock broking or share trading in non-Shari cah approved securities
• Other activities deemed non-permissible according to Shari 'A.


Tugas: BUAT KELOMPOK (BERDUA), COPY, TERJEMAHKAN KEMUDIAN CARI SATU KEY WORD BERI ANALISIS DENGAN MEMBANDINGKAN 2 PEMIKIRAN MAZHAB DENGAN ALASAN MASING MASING

CONTOH:

BASIC SHARI’AH PRINCIPLES FOR ISLAMIC FINANCIAL
PRODUCTS AND SERVICES (………………………………………..)


……………..TERJEMAHANNYA………………………………………
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………..

Key Word: Asuransi

Pandangan Ulama:

Ulama A menyatakan……………………….
Alasan………………………………………

Ulama B menyatakan………………………..
Alasan……………………………

Sumber:

(Selamat Bekerja, Waktu 2 Minggu sejak tanggal blog ini dibuat…. kumpulkan dengan bu Wita)

TUGAS MAHASISWA MATA KULIAH: METODOLOGI PENELITIAN

Pengantar

Kesalahan (false, falsus,fallere) berpikir berarti suatu gagasan tidak ada dalam kenyataan atau tidak sesuai dengan realitas dan tidak mempunyai fakta pendukung yang baik. dalam konsep ini, kesalahan berpikir berarti kesesatan dalam proses penalaran atau argumentasi. Kesalahan ini bisa berupa tidak logis, salah arah dan keliru dalam menalar atau berargumen. Ada dua macam kesalahan/kegagalan dalam berargumen yaitu: pertama, Kesalahan dapat terjadi karena argumen memuat premis yang terbentuk dari proposisi yang salah. Argumen demikian akan gagal menetapkan kebenaran kesimpulannya. Kedua, kesalahan dapat terjadi karena argumen memuat premis-premis yang tidak berhubungan dengan kesimpulan yang dicari. Kegagalan berargumen jenis kedua ini disebut kesalahan berpikir.

Contoh kesalahan nalar:
Premis Mayor: Sifat tuhan adalah kekal abadi
Premis Minor: Pancasila memuat nilai-nilai yang kekal abadi
Kesimpulan: Tuhan dan pancasila adalah identik sama.

Tugas: berikan contoh 5 kesalahan nalar dan 1 yang benar dalam bentuk contoh diatas (kerjakan masing masing berdua, diketik dengan baik, kumpulkan bu Wita.
selamat bekarja.....

Jumat, 04 Maret 2011

TUK MAHASISWA: INFO JURNAL

Bagi mahasiswa saya dapat membuka blog untuk melihat jurnal:
1. KING ABDUL AZIZ UNIVERSITY JOURNAL ON ISLAMIC ECONOMIC, AKSES: http://www.usca.edu/essays/archives.html;
2. FINANCE IN ISLAM diakses: httpt://www.financeinislam.com
3 BARKELEYJOURNAL ON MIDDLE EASTERN AND ISLAMIC LAW diakses: httpt://www.usca.edu//essays/archives.html
4. ISLAMIC ECONOMIC JOURNAL OF MIDDLE EASTERN AND ISLAMIC STUDIES IN ASIA diakses: httpt://www.sh-mideast.cn.

Note: gunakan untuk mencari data dalam sub kajian:(1) data awal; (2) rujukan makalah kelompok

selama berkerja.....

Kamis, 24 Februari 2011

KUTUNGGGU DI WARUNG KACANG HIJAU ITU.

by Heri Junaidi

Wen….

Masih ingatkan 10 tahun yang lalu di persimpangan sekolah kita. Disitu kita pernah bertemu pertama sekali, saat kita masa pengenalan sekolah siswa SMU. Saat itu kau dan aku begitu lugu, kita ingin berkenalan, itu terlihat dari sudut mata kita masing-masing kala itu, tapi malah aku dan kau berkenalan dengan orang-orang yang duduk disebelah kita. Aku mengolokmu di warung kacang hijau itu dengan permintaanmu hanya pengen bubur kacang hijau tanpa tambahan yang lain seperti aku dan teman yang lain dengan tambahan roti dan bubur ketan hitam. Aku akhirnya tahu, itulah ciri khasmu setiap makan di warung bubur kacang hijau itu…

Wen…

10 tahun aku mencoba memahami pertemuan demi pertemuan kita, dimata kita hanya memendam perasaan untuk saling memiliki, kita cuma bisa saling menggapai lewat hati kita masing-masing, sementara kita masing-masing menemukan orang-orang terdekat yang sejujurnya tidak menorehkan benih-benih kasih sayang kecuali setitik nafsu. Kita hany saling sapa tanpa mencoba untuk saling mendekati padahal kita sudah berada dalam satu bangku diwarung kacang bubur hujau itu.ketakutan dan ketakutan dalam menilai diri kita masing-masing karena merasa ada kelemahan, sehingga kata “cinta” selalu dipendam dengan olokan-olakan kita atas masing-masing menu kacang bubur hijau yang kita pesan. Aku tahu kamu mual dengan makanan pesananku yang khas dengan tambahan susu ekstra. Sementara aku geleng-geleng kepala setiap kamu memesan hanya bubur kacang hijau saja.

Wen…

Di warung bubur kacang hijau ini pula, aku menemukan sapu tanganmu yang tertinggal, namun hingga kini tidak pernah kukembalikan, selalu kusimpan di tasku…dan tahukah kamu sapu tangan itu selalu menemani proses perjuangan menaklukan ibukota ini. Aku juga tahu dari penjual bubur kacang hijau itu, bahwa jaket yang tertinggal itu kamu pegang, namun aku takut memintanya, sementara kamu tidak ada niat untuk mengembalikannya. Aku senang walau tidak dikembalikan, karena jaket itu kamu pegang bukan oleh orang lain yang tidak kukenal. Aku bahagia ketika kamu memakai jaketku ke mall saat tanpa sengaja aku melihatmu disana kala itu…



Wen…

10 tahun tepat diawal bulan Januari, kita pernah berjanji untuk bertemu diwarung kacang hijau itu dengan ucapan sederhana,” Wan, berjanjilah kita bertemu disini setelah 10 tahun dengan membawa masing-masing keberhasilan kita, untuk membuktikan bahwa memang diantara kita ada takdir untuk bersatu”, lucu setelah 3 tahun dan diakhir SMU, baru kita sama-sama mengerti bahwa sebenarnya mata kita menyuratkan perasaan “hati” bahwa kita saling memiliki. Dari diaerimu yang tampa sengaja kubaca kutemukan lirik-lirik bahasa yang kau simpan utuh, bahwa selama 3 tahun kau bertemu, berkumpul dan berhadapan dengan orang yang sebenarnya tidak kau cintai, sementara makhluk yang kau cintai ternyata (aku) dan tidak tahu bahwa sebenarnya kau seperti juga aku sama-sama ingin mencintai dan dicintai…ahhh, kalau saja kita tahu sejak dulu tentang hal ini.



Wen..

aku kini sudah dewasa, aku sudah bekerja, aku sudah bisa memberikan nilai untukmu, tapi kenapa kau tidak hadir di warung kacang hijau ini, mana janjimu, setiap hari sebelum kerja, atau setelah kerja aku tidak absen datang di warung ini. untuk melihatmu kalau-kalau kau datang lagi, semuanya rasanya sia-sia...jangankan senyum dan ciri khasmu dengan pesanan unikmu, sepoi bau khas winyak wangipun sudah hilang.. sampai aku mendapatkan surat dari seorang anak kecil yang sengaja menghampiri aku. aku segera membukanya, sampai lupa mengucapkan terima kasih kepada anak kecil itu.....



Wen...

tahukah kamu, aku ingin menjerit, berteriak, bahkan ingin rasanya menyalahkan Tuhan..ternyata selama ini kau juga melihatku ada disini, dalam suratmu kau malu menghampiriku, malu menyapaku, karena ternyata anak kecil yang memberikan surat itu adalah anakmu...kamu malu dengan janjimu sendiri, untuk datang lagi dan memberikan cinta seutuhnya untukku...Wen, kamu tega, aku membela-belaimu untuk menutup dengan orang-orang yang care dan perhatian sama aku selama 5 tahun, hanya untuk membuktikan janjiku. tapi kau menghianati dengan apa yang pernah kita toreh di warung kacang hijau ini....



Wen......

warung kacang hijau tempat kita pernah bertemu, tidak ada yang berubah, yang hanya berubah adalah keriput dan uban penjaganya, haruskah aku juga menunggu janjimu dan datang setiap saat sambil melihat, kalau kalau kau ada disini, alangkah mudahnya kalimat akhir suratmu kau tulis, "...Wan, maafkan Wen, Wen tidak bisa menempati janji untuk menyerahkan cintaku untukmu, cintaku telah kuserahkan kepada orang lain dan berbuah kasih seorang anak perempuan yang mengantar surat itu, aku bukan Wen yang kau kenal dulu, aku sekarang hanya seorang janda dalam pengembaraan menembus batas langit...carilah yang terbaik, jangan tunggu aku lagi, walau sebenarnya, cintaku padamu sudah tumbuh dengan melihat kesetianmu karena hampir sebulan aku dan anakku juga menghampiri warung kacang ijo itu dari jauh..."



Wen...

datanglah....datanglah dengan dirimu yang sekarang, karena bagaimapun Wen tetap seperti yang kukenal sejak 10 tahun lalu, Wen yang kukenal di warung kacang hijau ini, aku tetap menunggumu..



dilipatnya surat tersebut, ia serahkan kepada penjaga warung kacang hijau dengan pesan, "tolong berikan kepada perempuan yang minta kacang hijau tanpa tambahan lain, dengan membawa anak perempuan mungil nan cantik, katakan juga bahwa yang mengirim surat ini dalam sketsa buram seorang laki-laki...." seiring sepoi angin, dan rintik hujan, laki-laki bernama "Wan", berjalan gontai...sementara dikejauhan seorang perempuan muda dengan rambut terurai dengan anak perempuan itu melihatnya sambil berlinang air mata sambil terus berguman, "haruskah ia kukejar, kubersimpuh dan meminta maaf...." (Ciputat, November 2010, Warung Kacang Hijau samping BBS)